Bangun Tugu sebagai Wujud Penghormatan pada Pahlawan
Cara Warga Tarakan Kenang Pertempuran 10 November

TIDAK sulit untuk menemukan tugu 10 November. Jika
melintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, tugu tersebut sudah bisa
dilihat dengan jelas karena berada di depan jalan protokol, di antara
Kantor Pos dan gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan.
Dari catatan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) tugu itu dibangun tujuh tahun kemudian oleh masyarakat Tarakan pada waktu itu untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut. “Catatan yang kita miliki, tugu ini dibangun pada tahun 1952, siapa yang membangun? Masyarakat Kota Tarakan,” ujar Kepala Disbudparpora Tarakan Hamid Amren, Rabu (9/11).
Menurutnya, tugu 10 November menandakan solidaritas yang begitu kuat dari masyarakat Tarakan untuk tetap berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski berada di Kalimantan. Tugu tersebut juga sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut. “Ternyata masyarakat Tarakan juga punya semangat itu, jiwa kemerdekaan.
Kan pada waktu itu semboyan yang diajarkan Bung Karno (Presiden pertama RI) adalah merdeka atau mati. Semboyan itu ternyata sampai di Tarakan, wujudnya dibangunlah tugu penghormatan pahlawan 10 November,” jelasnya. Tugu 10 November sempat dipugar oleh Pemerintah Kota Tarakan. Namun, kondisinya tidak mengalami perubahan sedikit pun. Hanya penambahan berupa pagar dan pengecetan agar lebih terawat. Sayangnya, jarang digelar kegiatan di sekitar tugu tersebut. Untuk peringatan Hari Pahlawan saja, hari ini, Pemkot Tarakan akan menggelar di halaman parkir rumah jabatan (runjab) wali kota. (fen)
Peringati Hari Pahlawan, Dandim Tarakan Serukan Generasi Muda Agar Terus Berkarya Untuk Bangsa
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019),
dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan dengan Inspektur Upacara (Irup)
Wakil Walikota Tarakan Effendi Djuprianto.
Menteri Sosial dalam amanatnya yang di bacakan oleh Wakil
Walikota Tarakan Effendi Djuprianto menyampaikan setiap Hari Pahlawan, kita
diingatkan kembali kepada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Perang mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita
rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan
pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri. semangat yang
ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus
ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara Indonesia.
Dengan Peringatan Hari Pahlawan diharapkan kita akan lebih
menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah
seorang The Founding Fathers kata Bung Karno yang menyatakan bahwa "....hanya
bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar...".
Selain itu peringatan Hari Pahlawan kita bangkitkan semangat
berinovasi bagi anak - anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini,
sebagaimana tema peringatan hari aku pahlawan masa kini.
Sementara itu Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni
Chandra Lestianto secara terpisah menyampaikan bahwa kita sebagai
generasi penerus hendaknya mampu berperan secara aktif sesuai
profesi kita masing-masing berbuat yang terbaik dalam mengisi kemerdekaan.
Dandim berpesan agar generasi muda terus berkarya untuk Bangsa
ini, karena bangsa yang besar adalah Bangsa yang bisa menghargai jasa jasa
pahlawannya.
Ia menambahkan sesuai dengan tema hari pahlawan kali
ini "Aku Pahlawan Masa Kini" yang memiliki makna bahwa kita harus
benar-benar mewarisi semangat dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan
tersebut baik lahir maupun batin dalam pembangunan mengisi
kemerdekaan.Pungkasnya.
https://www.google.com/search?q=sejarah+tugu+pahlawan+10+november+tarakan&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b
https://tni.mil.id/view-164053-peringati-hari-pahlawan-dandim-tarakan-serukan-generasi-muda-agar-terus-berkarya-untuk-bangsa.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar