Jumat, 15 November 2019

Sejarah Tugu 10 November Kota Tarakan

Bangun Tugu sebagai Wujud Penghormatan pada Pahlawan

Cara Warga Tarakan Kenang Pertempuran 10 November



TIDAK sulit untuk menemukan tugu 10 November. Jika melintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, tugu tersebut sudah bisa dilihat dengan jelas karena berada di depan jalan protokol, di antara Kantor Pos dan gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan.  

Tugu tersebut juga mudah ditandai. Bentuknya segi enam dengan panjang mencapai kurang lebih 3 meter. Di atas tugu yang berwarna dasar putih les merah ini ada replika tangan manusia yang mengepal. Di bagian tengah tertulis “10 November”. Semantara di bagian bawah pada masing-masing segi, tertulis sila yang tercantum dalam Pancasila. Di sekeliling tugu itu diberi pagar sebagai tanda monumen sejarah yang dilestarikan oleh Pemerintah Kota Tarakan. Dibangunnya tugu ini tentu punya makna tersendiri. Sesuai tulisannya, tugu ini memang untuk memperingati semangat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Dari catatan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) tugu itu dibangun tujuh tahun kemudian oleh masyarakat Tarakan pada waktu itu untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut.   “Catatan yang kita miliki, tugu ini dibangun pada tahun 1952, siapa yang membangun? Masyarakat Kota Tarakan,” ujar Kepala Disbudparpora Tarakan Hamid Amren, Rabu (9/11).
Menurutnya, tugu 10 November menandakan solidaritas yang begitu kuat dari masyarakat Tarakan untuk tetap berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski berada di Kalimantan. Tugu tersebut juga sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut. “Ternyata masyarakat Tarakan juga punya semangat itu, jiwa kemerdekaan.
Kan pada waktu itu semboyan yang diajarkan Bung Karno (Presiden pertama RI) adalah merdeka atau mati. Semboyan itu ternyata sampai di Tarakan, wujudnya dibangunlah tugu penghormatan pahlawan 10 November,” jelasnya. Tugu 10 November sempat dipugar oleh Pemerintah Kota Tarakan. Namun, kondisinya tidak mengalami perubahan sedikit pun. Hanya penambahan berupa pagar dan pengecetan agar lebih terawat. Sayangnya, jarang digelar kegiatan di sekitar tugu tersebut. Untuk peringatan Hari Pahlawan saja, hari ini, Pemkot Tarakan akan menggelar di halaman parkir rumah jabatan (runjab) wali kota. (fen)

Peringati Hari Pahlawan, Dandim Tarakan Serukan Generasi Muda Agar Terus Berkarya Untuk Bangsa

 Peringati Hari Pahlawan, Dandim Tarakan Serukan Generasi Muda Agar Terus Berkarya Untuk Bangsa

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019), dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan dengan Inspektur Upacara (Irup) Wakil Walikota Tarakan Effendi Djuprianto.
Menteri Sosial dalam amanatnya yang di bacakan oleh Wakil Walikota Tarakan Effendi Djuprianto menyampaikan setiap Hari Pahlawan, kita diingatkan kembali kepada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Perang mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri. semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara Indonesia.
Dengan Peringatan Hari Pahlawan diharapkan kita akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kata Bung Karno yang menyatakan bahwa "....hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar...".
Selain itu peringatan Hari Pahlawan kita bangkitkan semangat berinovasi bagi anak - anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini, sebagaimana tema peringatan hari aku pahlawan masa kini.
Sementara itu Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto secara terpisah menyampaikan bahwa kita sebagai  generasi penerus hendaknya mampu berperan secara aktif  sesuai  profesi kita masing-masing berbuat yang terbaik dalam mengisi kemerdekaan.
Dandim berpesan agar generasi muda terus berkarya untuk Bangsa ini, karena bangsa yang besar adalah Bangsa yang bisa menghargai jasa jasa pahlawannya.
 Ia menambahkan sesuai dengan  tema hari pahlawan kali ini  "Aku Pahlawan Masa Kini" yang memiliki makna bahwa kita harus benar-benar mewarisi  semangat dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan tersebut baik lahir maupun batin dalam pembangunan mengisi kemerdekaan.Pungkasnya.

https://www.google.com/search?q=sejarah+tugu+pahlawan+10+november+tarakan&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b

https://tni.mil.id/view-164053-peringati-hari-pahlawan-dandim-tarakan-serukan-generasi-muda-agar-terus-berkarya-untuk-bangsa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar